Minggu, 26 Januari 2014

5 Kasus Malpraktik dalam Dunia Kedokteran

Korban malpraktik demo. ©2013 Merdeka.com
Ada ungkapan 'Dokter Juga Manusia'. Artinya, sebagai manusia, wajar dong kalau dokter melakukan kesalahan. Ungkapan itu memang benar. Tapi bila melongok kasus-kasus malpraktik yang pernah terjadi, sebagai manusia awam--bukan dokter, anda tentu miris.

Misalnya ketika menyimak kasus-kasus malpraktik di dunia kedokteran selama ini. Di Indonesia misalnya, ada kasus bayi yang salah potong jari, salah tranfusi darah, salah suntik, hingga salah diagnosis yang berujung pada kematian.

Berikut contoh kasus-kasus malpraktik di dunia yang menghebohkan:

1. Salah mencangkok jantung dan paru-paru, sehingga meninggal

Tragis menimpa Jsica Santilln, pasien 17 tahun, imigran Meksiko. Dia meninggal 2 minggu setelah menerima cangkok jantung dan paru-paru dari orang lain dengan golongan darah berbeda. Dokter di Duke University Medical Center gagal memeriksa kompatibilitas sebelum operasi dimulai.

Santilln yang memiliki jenis darah O, telah menerima organ dari tipe donor A. Setelah operasi transplantasi ke dua untuk memperbaiki kesalahan, Jesica malah menderita kerusakan otak dan komplikasi lain hingga meninggal.

Padahal Santilln sudah tiga tahun datang ke Amerika Serikat untuk mencari perawatan jantung dan paru-paru. Transplantasi jantung dan paru-paru oleh Dokter Ahli Bedah Rumah Sakit di Universitas Duke di Durham diharapkan akan memperbaiki kondisi ini, namun bukan kesehatan diraih, tapi kematian.

2. Operasi testis yang salah

Seorang Veteran Air Force Benjamin Houghton mengalami gangguan salah satu testisnya. Dia mengeluh sakit dan mengalami penurunan mentalitas dari testis sebelah kiri. Oleh sebab itu dokter memutuskan untuk menjadwalkan operasi, untuk membuang salah satu testisnya karena takut ada kanker.

Namun apa yang terjadi? Ternyata apa yang dibuang oleh dokter keliru. Dia justru membuang testis yang sehat, yakni sebelah kanan. Benjamin Houghton dan Istrinya kemudian mengajukan ganti rugi sebesar U$D 200 ribu karena kesalahan fatal tersebut

3. Pasca operasi logam tertinggal di dalam

Donald Church memiliki tumor di perut ketika dia berobat ke dokter ahli bedah di Universitas Washington Medical Center di Seattle pada bulan Juni 2000. Ketika dia kembali, tumor sudah tidak ada namun sebuah logam retractor ketinggalan di dalam perut lelaki 49 tahun itu.

Dokter mengakui kesalahan karena meninggalkan logam retractor sepanjang 13 Inci di dalam perut. Untungnya, dokter mampu mengangkat retractor tersebut. Masalahnya, paska pengangkatan, Donald mengalami kesakitan jangka panjang akibat kesalahan tersebut. Rumah sakit setuju untuk membayar ganti rugi sebesar U$D 97 ribu.

4. Bangun ketika dioperasi

Sherman Sizemore, pria dari Virginia Barat, Amerika Serikat, ini mengaku terbangun dari pingsan ketika dioperasi di rumah sakit umum Raleigh Beckley. Dia merasakan setiap sayatan dari pisau bedah yang dilakukan tim dokter. Hal itu menyebabkan dia mengalami trauma selama dua minggu kemudian.

5. Bedah jantung yang salah

Dua bulan setelah dua kali operasi bypass jantung untuk menyelamatkan hidupnya, pelawak dan mantan Pembawa acara Saturday Night Live Cast, Dana Carvey mendapat berita bahwa ahli bedah jantung yang telah mengoperasi salah artery.

Butuh waktu lagi untuk mengoperasi, dan memperbaiki kesalahan yang mengancam membunuh pria 45 tahun itu. Dia kemudian menuntut rumah sakit U$D 7,5 juta. Carvey kemudian membawa perkara ke pengadilan.

Dia mengatakan, ahli bedah telah melakukan kesalahan fatal. "Ini seperti mengeluarkan ginjal yang salah. Ada kesalahan yang besar," demikian seperti dikutip People Magazine.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar