Minggu, 02 Maret 2014

Kriminalitas di Dunia Medis, 6 Perawat Ini Tega Habisi Pasiennya

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Kriminalitas bisa terjadi di mana saja, tak terkecuali di dunia medis. Perawat sebagai salah satu tim medis rumah sakit seharusnya bisa memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh pasiennya. Namun beberapa dari mereka justru tak mau ambil pusing mengurus pasien dan mengambil jalan pintas dengan membunuh pasiennya.

Berikut 6 kisah perawat yang diketahui bersalah karena membunuh pasiennya, seperti dilansir Listverse, Rabu (18/9/2013):

Lainz Angels of Death
1. Lainz Angels of Death

Lainz Angels of Death merupakan 4 perawat yang bekerja di Lainz Hospital, Vienna. Mereka adalah Waltraud Wagner, Irene Leidolf, Maria Gruber dan Stefanija Mayer. Mereka mulai melakukan aksinya pada tahun 1983 dengan alasan kasihan pada penderitaan pasien. Namun kemudian mereka mulai membunuh pasien yang tidak mereka sukai atau pasien dengan kasus yang sulit.

Keempatnya kemudian tertangkap pada tahun 1991 dan mengaku membunuh 48 pasien. Meskipun demikian polisi yakin jumlah korban jauh lebih tinggi, yaitu di atas 200 pasien.

Kristen Gilbert
2. Kristen Gilbert

Ia adalah seorang perawat di Veterans Affairs Medical Center di Northampton, Massachusetts. Kristen diketahui telah membunuh 4 pasiennya. Korban pertama adalah Henry Huddon (35), seorang veteran Angkatan Udara. Korban kedua adalah Kenneth Cutting (41), yang juga seorang veteran tentara. Diikuti oleh Stanley Jagodowski (66) dan Edward Skwira (66), keduanya merupakan dokter hewan. Keempatnya meninggal akibat suntikan epinefrin yang diberikan Kristen.

Kristen dinyatakan bersalah atas 3 tuduhan pembunuhan tingkat pertama, 1 tuduhan pembunuhan tingkat dua, dan 2 tuduhan percobaan pembunuhan. Akibatnya, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Charles Cullen
3. Charles Cullen

Charles Cullen bekerja di berbagai panti jompo dan rumah sakit di New Jersey dan Pennsylvania. Meskipun ia ditemukan terlibat dalam 29 kasus pembunuhan, Charles justru berkata telah membunuh 40 orang. Selama 16 tahun karirnya sebagai perawat, ia dipecat tidak kurang dari 5 kali dan dipaksa mengundurkan diri dua kali.

Metode pembunuhan yang dilakukan oleh Charles adalah dengan suntikan Digoxin. Ia diketahui biasanya bekerja shift malam sehingga ia merasa lebih mudah melakukan aksinya. Atas kasus ini, Charles menghindari hukuman mati dengan membantu penyelidikan polisi dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Richard Angelo
4. Richard Angelo

Pada tahun 1980-an, Richard Angelo adalah seorang perawat di Good Samaritan Hospital, New York. Dia pertama kali dicurigai setelah pasiennya melakukan tes urin dan hasilnya positif untuk obat yang bahkan belum diresepkan padanya. Obat tersebut kemudian ditemukan di rumah Richard. Richard mengakuinya dan mengatakan bahwa ia membius pasien untuk mengatasi masalah pernapasan mereka.

Dalam total keseluruhan, 25 dari 37 pasien yang telah dibius oleh Richard meninggal sebagai akibat dari perbuatannya. Richard pun dijatuhi hukuman 61 tahun penjara.

Robert Diaz
5. Robert Diaz

Pada tahun 1981, Robert Diaz bekerja shift malam di 3 rumah sakit berbeda. Ia diketahui juga membunuh korbannya dengan menyuntikkan Lidocaine. Sebagian besar korbannya adalah pasien lansia yang sedang dalam perawatan intensif.

Penyelidikan dimulai setelah polisi menerima panggilan telepon dari seorang wanita yang mengidentifikasi 19 pasien yang meninggal di bawah perawatan Robert. Semuanya mengalami pusing dan kejang sebelum akhirnya membiru. Ketika polisi menggeledah rumah Robert, mereka menemukan Lidocaine dan sejumlah obat lain. Robert diduga terlibat dalam 38 kematian dan kemudian meninggal karena penyebab alami di tahun 2010.

Genene Anne Jones
6. Genene Anne Jones

Genene Anne Jones sering menggunakan relaksan otot untuk diam-diam membunuh korbannya. Tidak seperti kasus lainnya, korban Genene kebanyakan justru bayi. Genene bekerja sebagai perawat anak di Bexar County Medical Center, San Antonio. Pada tahun 1981, para perawat di Bexar County mulai menyadari bahwa ada tingkat kematian bayi yang sangat tinggi, yaitu sekitar 46 bayi. Seorang perawat bernama Cheryl Pendergraph memeriksa daftar anak-anak yang meninggal mendadak karena penyebab tak terduga dan membandingkannya dengan daftar perawat. Ia menemukan bahwa semua kematian terjadi ketika Genene sedang bekerja.

Sumber: health.detik.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar