Sabtu, 20 April 2013

Mari Berwisata ke Kebun Koruptor

Suatu hari PANJUL dan BEJO, terlibat pembicaraan serius.

BEJO: Jul, apa kamu punya usul untuk menghapus korupsi di Indonesia.

PANJUL : kalau dihapus habis, ngga bisa. Tapi kalau cuma sekedar menekan supaya tidak berkembang biak, aku punya usul.

BEJO: caranya?

PANJUL: buat wisata kebun koruptor.

BEJO: aneh. Sampe wisata segala…

PANJUL: katamu minta usul. Ya udah, kalo ngga terima. Ngga jadi aku ceritanya.

BEJO: ya, ya… lanjutkan aja. Tapi kenapa wisata. Kho seperti obyek wisata.

PANJUL: Indonesia di kenal di dunia Internasional, selain Bali, korupsi juga jadi perhatian. Makanya sekalian aja jadi obyek wisata. Lumayan, bisa menambah devisa negara.

BEJO: Ngawur. Lalu apa hubungannya dengan koruptor.

PANJUL: Orang yang telah divonis pengadilan bersalah, kan disebut terpidana. Lalu dijebloskan ke penjara yang namanya Lembaga Pemasyarakatan. Nah, karena koruptor maling uang rakyat, maka seharusnya tempatnya bukan di LP, tapi langsung di tengah masyarakat

BEJO: aku bingung? Terus…

PANJUL: ya, itu tadi. Dibuatkan tempat khusus namanya Kebun Koruptor. Para koruptor ditempatkan satu per satu dalam kandang yang beda, Kalau korupsinya sejenis, ditempatkan dalam kandang yang sama. Kandangnya terbuka, hanya dibatasi dengan pagar besi.

BEJO: dasar sinting.

PANJUL: mau diteruskan ngga?

BEJO: ya, ya… teruskan.

PANJUL: disetiap kandang, ditulis identitas koruptor lengkap dengan foto, sejarahnya dan masa hukuman. Nah, kebun koruptor itu dijadikan obyek wisata. Jadi semua orang bisa berkunjung. Termasuk studi wisata bagi anak-anak SD. Ada pandu wisatanya, untuk jelaskan spesies koruptor itu. Supaya negara hemat anggaran, para koruptor itu jangan diberi makan.

BEJO: kalo ngga dikasih makan, kelamaan bisa mati dong.

PANJUL: ya, ngga. Alternatifnya di obyek wisata itu, dibuka stand pedangan kecil menjual makanan. Kan sekalian membantu masyarakat kecil. Para wisatawan diwajibkan untuk membeli makanan minimal satu. Misalnya kacang ato pisang. Jadi, pas lewat kandang satu, wisatawan bisa lempar pisang atau kacang, ke koruptor itu untuk makan. Wisatawan bisa juga foto-foto di sekitar kandang. Hebat ngga usulku.

BEJO: usulan gila. Lalu maksudnya apa.

PANJUL: katamu tadi untuk menekan angka koruptor. Menurutku, hukum harus memberi efek jera. Bukan hanya pada yang bersangkutan tapi juga masyarakat. Daripada di LP, malah dapat fasilitas lebih dari narapidana maling ayam.

BEJO: Ya, tapi itu kan hukumannya kejam banget.

PANJUL: Daripada di potong tangan. Lebih kejam lagi atau di tembak mati seperti di China.

BEJO: memang betul, tapi itu kan melanggar HAM. Dipertontankan jadi obyek wisata seperti di kebun binatang.

PANJUL: menurutmu, HAM itu apa?

BEJO: Hak Asasi Manusia.

PANJUL: Memangnya koruptor itu manusia.

BEJO: #%&?%$#$

Sumber : http://hiburan.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar