Suatu saat sekelompok katak berjalan-jalan melintasi hutan. Tiba-tiba dua katak diantara mereka jatuh ke dalam sebuah lubang. Semua kaget. Katak-katak yang lain mengelilingi lubang tersebut. Sambil melongok ke bawah, dilihat oleh mereka begitu dalamnya lubang tersebut. Mereka berkata pada kedua katak yang berada di dalam lubang bahwa mereka tidak akan bisa naik ke atas. Mereka akan mati.
Kedua katak tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Teman-temannya yang berada di atas tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan mereka pasti mati.
Akhirnya, salah satu dari katak yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata katak yang di atas. Dia menyerah. Tenaganya tiba-tiba melemah. Cengkeramannya tak lagi kuat. Dia terjatuh dan akhirnya mati. Sedangkan katak yang satunya tetap melanjutakan untuk melompat sedapat mungkin.
Sekali lagi kerumunan katak tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan lebih baik mati saja.
"Hei sudahlah, kamu tidak akan berhasil. Turun saja." Teriak katak di atas bersahutan. Semakin riuh. Semakin tinggi teriakan mereka. Sambil berloncatan dan tepuk tangan dengan nada cemooh.
Pada saat seperti itu, tiba-tiba si katak yang berada di bawah tersenyum. Dan menatap penuh tajam seolah ada kiriman energi besar ke tubuhnya. Diaa terus berusaha melompat lebih kencang. Satu loncatan, dua loncatan, tiga, empat...sepuluh.. dua puluh loncatan dan akhirnya berhasil. Dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas. Dan kemudian mendatangi satu persatu teman-temannya. Di salami dan di peluk.
Katak lainnya takjub dengan semangat katak yang satu ini. Satu ekor katak maju dan bertanya : "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?"
Katak yang selamat itu hanya diam saja sambil membersih-bersihkan tubuhnya.
"Hei, apa kau tidak mendengar cemoohan kami?" kata katak yang lain.
Katak yang selamat itu malah berkata, "Kawan-kawan, terima kasih atas teriakan semangat kalian. Ayo kita lanjutkan perjalanan."
Semua katak bengong. Saling melihat satu sama lain dengan menyimpan kebingungan. Akhirnya mereka semua sadar bahwa katak yang selamat itu tak mendengar teriakan mereka. Dia tuli. Dan tadi, mereka malah dianggap oleh katak yang selamat itu sedang berteriak dan berlompat-lompat menyemangati dirinya bak cheerleaders yang besorai di lapangan. Duss...
Demikianlah, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dengan katak yang tadi terjatuh sebagai pimpinan. Ia dipilih teman-teman mereka karena, dinilai memiliki kekuatan semangat dan kepercayaan diri yang tinggi.
*****
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut di atas?
Bahwa, kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit. Kata-kata positif akan membantu mereka dalam menjalani hari-hari dengan penuh semangat. Kata-kata positif menularkan energi positif pada orang lain. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Kata negatif dan pesimis seperti, "kamu kalah", "kamu tidak bisa," "kamu bodoh", akan melemahkan semangat dan membuat orang lain dengan mudah memilih jalan keputus-asaan. Kata negatif menularkan energi negatif pada orang lain.
Maka, suarakanlah hanya 'kata-kata kehidupan'. Berikan itu kepada rekan, teman, istri, anak atau bahkan kepada yang tidak dikenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaannya, kejatuhannya dan kemalangannya. Mereka yang sakit, yakinkan bahwa bisa sembuh. Mereka yang takut, yakinkan bahwa tak ada yang perlu ditakuti. Anak kita yang tak berprestasi, yakinkan suatu saat ia akan menjadi manusia sukses. Dan mereka yang ingin kembali pada jalan lurus, yakinkan bahwa Allah sedang menunggu mereka di pintu ampunan. Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu itu untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh. Membangun kemauan dan keinginan berhasil pada diri mereka dengan tatapan antusias dan "kata-kata kehidupan" kita.
Sumber : Nurul Hayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar