Kamis, 02 Mei 2013

Renungan Diri » Surat dari Ayah dan Ibu

Surat dari Ayah dan Ibu


Dear Anaku... 

Ketika kaki semakin tua aku berharap kamu memahaami dan memiliki kesabaran untuku, suatu ketika aku memecahkaan piring atau menumpahkan soup di atas meja karna karna penglihatanku berkurang aku harap kamu tidak memarahiku, orang tua itu sensitif selalu merasa bersalah ketika kamu berteriak, ketika pendengaranku semakin memburuk, dan tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan aku harap kamu tidak memanggilku tuli, mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya...

Maaf Anaku...
Aku semakin tua, lututku semakin lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku bangun seperti bagaimana aku selalu membantu kamu berjalan ketika kamu masih kecil aku mohon juga jangan bosan denganku ketika aku harus mengulangi apa yang aku katakan seperti kaset yang rusak, aku harap kamu terus menedengarkan aku, apa kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah mainan? kamu berulang- ulang mengatakan sampai kamu mendapatkan sebuah mainan, aku mohon jgn memaksaku untuk mandi, tubuhku lemah orang tua mudah sakiit karna mereka rentan terhadap dingin, aku harap aku tidak terlihat kotor bagimu, apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil? akku selalu mengejar2 kamu karna kamu tidak mau mandi, aku harap kamu bisa bersabar denganku ketika aku selalu rewel ini semua bagian menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu sudah tua,dan jika kamu memiliki waktu luang aku harap kita bisa bicara untuk beberapa menit, aku selalu sendiri sepanjang waktu, dan tidak memiliki seorangpun teman untuk di ajak bicara, aku tau kamu sibuk dengan pekerjaanmu bahkan jika kamu tidak tertarik dengan ceritaku aku mohon berikan waktu untuku bersamamu. 

Apakah kamu ingat saat kamu kecil? aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu, ketika saatnya tiba, dan aku hanya bisa terbariing sakit aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, maaf kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan aku harap kamu memilki kesabaran, untuk merawatku selama beberapa saat dalam hidupku, aku mungkin tidak bertahan lama ketika waktu kematianku datang, aku harap kamu memegang erat tanganku, dan memberikan kekuatan menghadapi kematian, dan jgn khawatir ketika aku bertemu Sang Maha Pencipta, aku akan berbisik padaNya untuk selalu memberi berkah untukmu, karna kamu mencintai Ibu dan Ayah, terima kasih atas perhatianmu 
Nak,,,,,   kami mencintaimu,,

(Ibu dan Ayah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar