Para peneliti menemukan bahwa orang dengan wajah lebih simetris bukan hanya lebih sulit bekerja sama dengan orang lain, tapi juga menganggap orang lain tidak mungkin bekerja sama dengan mereka.
Temuan mereka muncul dari sebuah eksperimen laboratorium yang disebut dengan permainan 'dilema narapidana'.
Sebuah analisis wajah mengungkapkan, kelompok dengan wajah yang lebih halus cenderung lebih memilih menjadi elang yang mementingkan diri sendiri.
Menurut para peneliti, evolusi merupakan biang keladinya. Sejumlah penelitian serupa menyatakan bahwa mereka yang berwajah simetris cenderung menderita masalah kesehatan yang lebih sedikit.
Sebagai akibatnya, mereka juga lebih sedikit memerlukan bantuan orang lain. Hal ini dapat menjelaskan kecenderungan sifat egois mereka yang inheren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar