Hidup tidak pernah memberikan pilihan manusia yang membuat pilihan itu
ada dan bukan hidup. Saya mengartikan hidup ini sebagai dunia saya.
Hidup adalah dunia yang saya hidupi. Saat saya mati nanti itu artinya
hidup telah meninggalkan saya, bukan saya yang meninggalkan hidup .
Kecuali untuk kasus - kasus tertentu yang mana ada manusia yang rela
meninggalkan hidup. Saya sendiri belum rela.
Hidup tidak pernah sempurna . Hidup selalu punya cara untuk
mempermainkan yang menghidupinya dan juga sebaliknya . Hidup kadang
berbohong dan kadang juga dibohongi . Hidup yang jujur , bersih , indah ,
damai itu ada tapi jarang - jarang. Semua insan ingin hidup yang dia
punya bahagia . Membahagiakan hidup dengan berbagai macam cara yang
sesuai dengan standar kebahagiaan dengan berbagai kreativitas , kadang
dengan tipu daya membohongi hidupnya sendiri .
Hidup itu bukan misteri tapi realita yang harus dihadapi bahwa setiap
hari ada 24 jam dan orang harus tahu hak dan kewajibannya dan bahwa
hidup tidak untuk selamanya . Isi dari hidup tergantung pada yang
menghidupinya . Manusia adalah makna dari hidup , manusia adalah Roh
dari hidup , jiwa yang menjiwai , dan rasa dari kehidupan . Keindahan
dan kedukaannya mewarnai hidup . Kadang suka kadang duka , tanpa
kepastian dalam dinamika jiwa yang rentan . Hanya satu yang pasti ,
bahwa hidup tak pernah selalu ada .
Sumber: http://fiksi.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar