Oleh : Imam Supriadi
A. PERIHAL KEBENARAN :
1. Kebenaran bukan diukur dari banyak dan sedikitnya orang
yang berpendapat melainkan diukur dari kedalaman hati yang paling dalam
yakni Hati Nurani.
2. Nyatakanlah yang benar itu Benar dan yang salah itu Salah, walau pahit sekalipun.
3. Menyatakan kebenaran tidak mesti berbuah pada hari yang sama.
4. Mengusung kebenaran pastilah banyak tentangan dan tantangannya.
5. Kebenaran sejati hanya ada di akhirat kelak. Tetapi
kebenaran di dunia bukanlah tidak diperjuangkan, meski banyak tentangan
dan tantangannya.
6. Berbuat kebaikan belum tentu berbuah kebenaran, tetapi yakinlah jika berbuat kebenaran akan berbuah kebaikan.
B. PERIHAL CINTA :
1. Mencintai seseorang tidaklah harus mengorbankan segala-galanya, karena akan berakibat mencintai dengan secara membabibuta.
2. Cinta tidak diukur dari seberapa banyak orang yang
dicintai telah memberikan harta dan bendanya, melainkan seberapa dalam
ketulusan hati yang telah diperlihatkan untuk yang dicintainya.
3. Orang yang beriman mengukur cintanya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
4. Orang yang beriman itu cintanya semata hanya untuk Allah
dan Rosulnya, bukan untuk kekasihnya atau siapapun yang bisa
menjebaknya menjadi imannya berat sebelah.
5. Isteri yang sholihah adalah isteri yang bersolek karena
tuntunan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Artinya, ia bersolek karena untuk
kebutuhan suami tercinta, demi menjaga keutuhan cintanya kepada suami
tercinta.
6. Cinta karena nafsu akan cepat pudar, tetapi Cinta karena Iman akan tetap langgeng.
7. Isteri yang setia adalah isteri yang bisa menjaga martabat suami dan dirinya.
8. Berbahagialah sepasang kekasih yang bisa selamat sampai
ke pelaminan karena telah menjaga ‘harta’ yang paling berharga, karena
‘harta’ itu hanya diberikan ketika ijab qobul selesai diucapkan
dihadapan Penghulu, Wali dan Para Saksi.
Kata-Kata Mutiara
- Bila anda berpikir senantiasa adalah orang kecil, maka percayalah anda tak kan bisa menjadi orang besar.
- Cerdas identik dengan kepintaran, tetapi Pintar tidak identik dengan Kecerdasan.
- Jadilah Pemenang dengan berani
mengatakan yang benar adalah benar dan salah adalah salah, bukan
sebaliknya menjadi Pecundang dengan mengatakan yang salah adalah benar
dan yang benar adalah salah.
- Seorang Pecundang adalah orang yang
biasa berpikir kerdil dan mengerdilkan orang lain, sedangkan Seorang
Pemenang adalah orang yang biasa berpikir arif dan bisa menghargai
pendapat orang lain.
- Kesalahpahaman selama ini adalah kebiasaan mengatakan orang tidak boleh bertindak egois, bukan mengatakan orang yang sering bertindak egosentris atau superego,
karena ego itu wajib dimiliki dan dipertahankan oleh setiap orang
(termasuk anda). Egosentris atau Superego adalah tindakan berlebihan
untuk memprotek diri merasa benar sendiri karena tidak memerdulikan
orang lain yang pendapatnya lebih baik dari dirinya. Sumber: http://filsafat.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar