Minggu, 27 Desember 2015

3 Suplemen Vitamin Ini Ternyata Bisa Berdampak Buruk!

Apakah Anda termasuk orang yang rajin mengonsumsi suplemen vitamin?
Jika iya, apakah ada manfaat yang Anda dapatkan?
Dari 50 penelitian skala besar yang dilakukan peneliti pada suplemen, tak ditemukan satu pun manfaat suplemen vitamin terhadap penyakit jantung atau kanker.

See Sandquist, seorang ahli diet dan juru bicara di Academy Nutrition and Dietetics justru berpendapat bahwa terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa jenis suplemen vitamin terpopuler yang bisa berdampak buruk jika dikonsumsi terlalu banyak, seperti dilansir oleh US News (24/04).

1. Vitamin E

Vitamin E diketahui sebagai salah satu nutrisi yang bisa mencegah kanker kulit. Namun penelitian yang dilakukan oleh national Cancer Institute pada tahun 2001 justru menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi vitamin E memiliki risiko 17 persen lebih tinggi untuk terkena kanker kulit.


Akan lebih baik jika vitamin E didapatkan secara alami, misalkan dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin E seperti brokoli, biji bunga matahari, dan lainnya. Jangan mengonsumsi suplemen vitamin E secara berlebihan karena suplemen tersebut akan kehilangan khasiatnya jika dikonsumsi terlalu banyak.

2. Vitamin A

Vitamin A baik untuk kesehatan mata dan menunjang kesehatan reproduksi, tulang, serta fungsi kekebalan tubuh. Suplemen vitamin A bisa sangat berguna bagi orang-orang yang menghindari lemak, seperti yang memiliki kelainan pankreas, atau penyakit Crohn.

Vitamin A yang berbentuk beta-carotene juga diketahui mampu mencegah kanker. Namun ini berlaku untuk vitamin A yang didapat secara alami. Penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin A justru bereaksi sebaliknya. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin A justru 18 persen lebih mungkin terkena kanker paru-paru dan delapan persen lebih berisiko mati dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi suplemen vitamin A.

3. Vitamin C

Vitamin C selalu dikaitkan dengan kekuatannya melawan infeksi dan menguatkan sistem kekebalan tubuh. sementara vitamin C yang didapatkan secara alami diketahui memiliki peran penting dalam menguatkan sistem imun, namun suplemen vitamin C hanya menunjukkan sedikit kaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Tak ada bukti jelas bahwa suplemen vitamin C bisa mencegah penyakit dan menguatkan kekebalan tubuh.

Tak seperti vitamin A, vitamin C larut dalam air, sehingga jika Anda mengonsumsi terlalu banyak suplemen vitamin C, biasanya tak akan mengendap dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Meski begitu, efek samping seperti diare, kram perut, atau mual bisa terjadi.

Meski begitu, peneliti juga menjelaskan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C dalam skala besar bisa meningkatkan risiko batu ginjal. Seseorang yang mengonsumsi lebih dari 500 miligram suplemen vitamin C sehari sangat berisiko mengalami batu ginjal.

Dari pemaparan di atas, ada baiknya Anda waspada ketika mengonsumsi suplemen vitamin. Lebih baik mengonsumsi makanan yang kaya vitamin dan mendapatkan nutrisi secara alami dibandingkan dengan mengonsumsi suplemen yang justru bisa berbahaya bagi kesehatan.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar