Senin, 13 Mei 2013

Aku Ingin Menderita Maka Mudah Sekali, Sebaliknya Ingin Bahagia Kok Sulit?

Pernahkah berfikir mencoba derita?
Coba lakukan. Sangat mudah sederhana.. Cubit kulitmu..
Dekatkan diri ke api… Pikirkan hal yg sedih…
Bayangkan hal buruk yg akan terjadi
Rasakan semua kemungkinan buruk….
Maka dalam sedetik kau akan merasakan sesak nafas
Merasakan kekhawatiran…merasakan ketakutan…
Merasakan keyakinan…bahkan telah menjadi realitas bagi tubuh
Kau meyakini bahwa itulah yg akan terjadi nanti
Dan rasa yg akan terjadi ketika hal itu terjadi nanti
Sudah mampu dirasakan saat ini
Saat khawatir nanti akan bangkrut…. Rasa takutnya sudah menerkam jiwa di saat ini
…..
…..
Tapi sebaliknya mengapa bahagia senang dan suka itu demikian sulit bagi jiwa….?.
Karena sang aku tidak meyakininya, karena aku menolaknya, aku mengingkarinya.
Aku membutuhkan bukti yg lebih…aku membutuhkan sebuah keyakinan yg diterima akalku
Kalau aku memikirkan keberhasilan usahaku tahun depan,
Kesuksesan, untung berlimpah…itu tidak langsung membuatku senang dan bahagia?.
Mengapa?….
Karena akalku menolaknya. Akalku membutuhkan suatu bukti.
Sehingga hatiku yakin.
Maka perhatikan saja.
Ketika kita berfikir buruk maka hati langsung meyakini
Sebaliknya ketika berfikir baik, hati tdk bisa langsung meyakininya
Karena dengan seketika akal mengambil alih dan menolak kemungkinan itu.
Maka demikianlah…jiwa akan sulit sekali meraih bahagia.
Jiwa akal selalu dibawa ke arah sisi buruk
Sangat sulit meraih tenang dan bahagia.

Jiwa hanya bisa mencapai itu ketika kembali ke alam
Kembali ke sifat alam (i) jiwa
Sehingga mampu dalam keyakinan dg sendirinya
Menerima rasa alam (i) dengan wajar
Menerima derita dengan alam (i)
Menerima suka dengan alam (i)
Baginya suka dan duka sama saja
Seperti pergiliran siang dan malam
Masing- masing memiliki keindahan
Ketika kita menyadarinya
Maka menjadi bahagia atau derita sama saja
Sama mudah dan sama sulitnya
Karena itulah sifat dunia.

Sumber: http://filsafat.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar